Info Sekolah
Kamis, 08 Jun 2023
  • Selamat datang di website resmi SMP Negeri 3 Jakarta      
  • Selamat datang di sekolah berbudaya mutu dan peduli lingkungan      

Model Manajemen Kelas Islami

Diterbitkan :

Manajemen kelas Islami adalah suatu keahlian berupa aktifitas mengobservasi, mengidentifikasi segala kebutuhan pengelolaan pembelajaran berbasis pada apa saja yang menjadi kebutuhan peserta didik yang akan dilakukan dalam pembelajaran sampai akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah perencanaan pembelajaran untuk selanjutnya dilakukan dalam kegiatan pembelajaran secara Itqan dan keahlian tersebut harus dimiliki seorang pendidik.

Dalam upaya menggerakkan peserta didik pada suatu kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dan dilakukan secara rapi, benar, tertib, terstruktur, terukur dan tuntas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam mengamalkan ajaran yang bersumber kepada wahyu yaitu Al-Qur’an dan As-sunnah dengan kedisiplinan (adab), untuk mengendalikan hawa nafsu karena memiliki jiwa yang senantiasa disucikan oleh amal shalih serta memelihara diri dari perilaku menyimpang dengan demikian diharapkan peserta didik memiliki akhlak yang mulia didalam kehidupan.

Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap dan cara mendapatkannya transparan merupakan amal perbuatan yang dicintai Allah جل جلاله. Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam.

Landasan Filosofi Manajemen Kelas Islami

1. Seorang pendidik untuk mengubah peserta didik menjadi lebih baik. Hal ini sesuai

dengan firman Allah جل جلاله dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 11:

…. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

2. Seorang pendidik yang memiliki kompetensi dan professional

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “apabila suatu urusan diserahkan pada bukan ahlinya, makau tunggu saat kehancurannya” (HR. Bukhari No. 6015)

3. Pendidik mengembangkan potensi kemampuan peserta didik mendahulukan membentuk watak atau akhlak mulia peserta didiknya.

“Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi.” (Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003)

4. Pendidik melaksanakan proses pembelajaran.

“1) Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 2) Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” (Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015).

5. Pembelajaran dilakukan secara terencana, terukur sistematis berbasis kebutuhan peserta didik.

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas ketercapaian kompetensi lulusan. (Lampiran Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah)

Tujuan manajemen kelas Islami

Manajemen kelas Islami memiliki tujuan suatu upaya yang dilakukan oleh pendidik dalam menanamkan kesadaran kepada para peserta didik tentang kewajiban dalam menuntut ilmu didalam Islam serta upaya untuk menghapuskan kebodohan, menanamkan aqidah Islam serta menanamkan adab Islami sebagai wujud mengamalkan agama dalam kehidupan.

Model manajemen kelas islami ini mengacu kepada konsep manajemen pengelolaan kelas. Adapun manajemen kelas sangat memperhatikan unsur-unsur dalam upaya mengendalikan kelas yaitu, komponen keterampilan manajemen kelas, pendekatan yang digunakan dalam manajemen kelas hingga menjadikan prinsip-prinsip manajemen kelas sebagai acuan sampai pada akhirnya bagaimana para pendidik dapat membuat prosedur dan rancangan manajemen kelas.

Komponen keterampilan manajemen kelas

A. Ruang lingkup Manajemen Kelas

Keterampilan Preventif

1. Memiliki dan melaksanakan kompetensi sesuai standar kompetensi pendidikan nasional.

2. Memahami tujuan pendidikan Islam maupun Pendidikan Nasional

3. Bersinergis dengan orangtua peserta didik.

4. Bersinergis dengan walikelas.

5. Bersinergis dengan guru bk.

6. Bersinergis dengan pengurus kelas.

7. Mengkondisikan tempat belajar selalu dalam keadaan bersih, suci, rapi dan nyaman.

8. Mengkondisikan posisi tempat duduk antara laki-laki dan perempuan terpisah tidak dalam satu meja.

9. Mengkondisikan pembagian kelompok terpisah antara laki-laki dan perempuan.

B. Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik 

1. Menanamkan ketaatan dan ketakwaan.

2. Menanamkan akhlakul karimah.

3. Mengajarkan syariat secara bertahap.

4. Mengetahui dan mengenal nama setiap peserta didik yang diajarkan.

5. Memahami perbedaan karakter kepribadian setiap peserta didik.

6. Memahami perbedaan kemampuan setiap peserta didik.

7. Mengkondisikan pembagian kelompok belajar dengan memberdayakan tutor sebaya.

C. Ruang lingkup Manajemen Kegiatan Pembelajaran

1. Hadir tepat waktu sebelum jam pelajaran dimulai.

2. Membuat aturan pembelajaran berdasarkan mufakat kelas.

3. Mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa.

4. Menanyakan kabar peserta didik secara keseluruhan mengajak untuk bersyukur kepada Allah جل جلاله atas nikmat yang diberikan.

5. Memberikan motivasi keislaman melalui kisah yang mengandung pelajaran.

6. Menggunakan berbagai pendekatan dalam pembelajaran.

7. Memilih dan menggunakan berbagai metode yang tepat dalam setiap materi yang disampaikan agar menghindari kebosanan.

8. Menekankan kepada proses pembelajaran bukan kepada hasil pembelajaran.

9. Mengamati setiap sikap, perilaku dan ucapan peserta didik.

10. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang memiliki pencapaian sikap sholih/sholiha dan memberikan nasihat kepada peserta didik yang kurang sholih.

D. Manajemen Materi Pembelajaran

1. Mengulang materi sebelumnya.

2. Menyampaikan tema materi, urgensi dan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari.

4. Menyampaikan kompetensi yang akan dimiliki setelah mempelajari materi.

5. Menyampaikan manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari.

E. Manajemen Sumber Belajar

1. Guru menyampaikan materi bersumber kepada Wahyu: Al-Qur’an dan Al-Hadits serta kisah para nabi, sahabat dan orang sholih

2. Kelompok belajar (Tutor sebaya)

3. Sumber belajar dari rujukan yang creadible.

4. Buku pegangan.

5. Penugasan yang bersifat proyeksi.

Keterampilan Kuratif

1. Mengobservasi kendala manajemen kelas.

2. Mengidentifikasi kendala manajemen kelas.

3. Mengklasifikasikan kendala manajemen kelas.

4. Memberikan perlakukan sesuai dengan kadar kendala manajemen kelas terhadap peserta didik.

Pendekatan Manajemen kelas Islami

Pribadi Pendidik (Fisik)

1. Ketenangan diri yang mampu membangkitkan wibawa dan rasa hormat dari peserta didik.

2. Menjadi pendorong peserta didik untuk datang dan patuh.

3. Keceriaan wajah, yang berkonsekuensi adanya ketulusan dan cinta sehingga membangkitkan kasih sayang yang murni kepada peserta didik.

4. Sambutan (tanggapan) yang baik, yang mampu memikat hati peserta didik untuk segera menaati dan tunduk kepada ajarannya.

5. Kecenderungan peserta didik untuk mengikuti dan menyetujui ajaran-ajaran yang diajarkannya.

Sikap Pendidik (Akhlak)

1. Pendidik memiliki kecerdasan akal, pikiran yang encer, dan ketajaman firasat.

2. Pendidik memiliki keteguhan dalam menghadapi segala kepedihan dan tantangan zaman.

3. Pendidik memiliki sikap zuhud terhadap dunia dan berpaling darinya.

4. Pendidik memiliki kerendahan hati menjauhkan diri dari sikap bangga diri (ujub).

5. Pendidik memiliki ketabahan dan ketenangan.

6. Pendidik memiliki keteguhan untuk selalu tepat waktu dan memenuhi janji.

7. Pendidik menjauhi sikap berlebih-lebihan dan menyepelekan.

8. Pendidik tidak condong kepada dunia dan tidak pula cenderung menolaknya tetapi memerintahkan bersifat moderat.

9. Antusiasme tinggi terhadap Ilmu pengetahuan dan Ilmu Agama. (semangat selalu belajar)

10. Memiliki sifat dermawan dan kemurahan hati.

Peran Pendidik (Tutur kata)

1. Pendidik memiliki hikmah dan ilmu berlimpah tercermin dari tuturkatanya.

2. Memerintahkan budi pekerti mulia, menganjurkan ada yang agung, mendorong silaturahmi, dan mengajurkan sikap lemah lembut terhadap orang-orang lemah dan anak yatim.

3. Pendidik memberikan jawaban yang jelas ketika ditanya.

4. Berupaya selalu menjaga lisan.

5. Membebaskan perkataan dalam menyampaikan yang haq adalah haq, yang batil adalah batil.

6. Memiliki kefasihan, kejelasan, ringkas, dan banyak pilihan kata sehingga memiliki makna bagus yang disampaikannya.

Oleh: Raka Prasetyo, M.Pd.

Guru mata pelajaran: Pendidikan Agama Islam 

Selengkapnya bisa simak artikel ilmiah berikut ini: https://drive.google.com/file/d/1XAmrgaaq2GpSBj5-ThXb8sesXrGc1QYL/view?usp=drivesdk

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

penulis
Raka Prasetyo

Tulisan Lainnya

Oleh : admin smpn3jakarta

UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH

Oleh : admin smpn3jakarta

KIAT PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS